Negara yang Melarang Hari Valentine
ARAB SAUDI
Mulai tahun 2002, polisi agama di Arab Saudi melarang penjualan pernak-pernik Valentine. Mereka menghimbau para pemilik toko untuk menyingkirkan barang-barang berwarna merah karena hari Valentine mereka anggap sebagai hari raya umat Kristiani. Mulai 2008, para penjual bunga dan jasa pelipatan kertas kado menawarkan barang dan jasanya secara tertutup lewat jaringan bawah tanah.
PAKISTAN
Partai politik Jamaat-e-Islami melarang keras perayaan hari raya ini, namun masih saja ada warga negara Pakistan yang merayakannya. Hal ini ditandai dengan selalu melonjaknya permintaan pasar atas bunga mawar merah setiap menjelang tanggal 14 Februari.
IRAN
Para guru agama Islam di Iran menentang perayaan Hari Valentine karena dianggap bertentangan dengan budaya Islam. Iran mengganti perayaan Valentine dengan perayaan Mehregan yang juga merupakan peringatan hari kasih sayang. Perayaan Mehregan telah ada sejak zaman Persia kuno di mana perayaan yang dimulai setiap awal Oktober ini diunjukkan sebagai penghormatan terhadap bidadari cinta Persia, Mithra.
MALAYSIA
Pejabat muslim Malaysia mengingatkan warga Muslim untuk menentang perayaan Hari Valentine karena dianggap sebagai kegiatan yang berakibat buruk. Pada Hari Valentine 2011, pemerintah Malaysia menahan lebih dari 100 pasangan yang melanggar aturan tersebut. Namun demikian, dalam Kalender Santo-santa Katolik Roma sendiri sudah tidak ada peringatan tanggal 14 Februari sebagai Hari Raya Valentine sejak tahun 1969.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar